Dua tahun lalu, selepas sholat Jum'at saya
dikejutkan oleh kabar bahwa putera pertama saya, Rahmat, mengalami
kecelakaan akibat terjatuh dari motor.Saya langsung menuju
Rumah Sakit tempat putera saya itu dibawa. Saya menyaksikan dia dalam
keadaan terbaring tak sadar, keluar darah dari hidung, mulut dan kedua
telinganya, kanan dan kiri. Bagian tubuh yang lain tidak tampak ada
cedera. Dokter dan Perawat sibuk memberikan pertolongan pertama berupa
bantuan pernafasan (pemberian oksigen dan melonggarkan jalan napas).
Saat saya membersihkan (menghilangkan) darah pada telinga kanan putera
saya, tak lama kemudian terlihat ada darah segar lagi dari telinga itu.
Saya sudah yakin, perdarahan dari telinga itu sebagai petanda bahwa
dasar tengkorak putera saya mengalami keretakan. Setahu saya, tidak ada
tindakan medis yang dapat mengatasi keretakan itu. Saat itu juga saya
tertegun dan merasa putera saya akan segera mati dan meninggalkan saya.
Tiba-tiba terbersik dari hati saya, saat itu langsung teringat bahwa ada
Allah, Dia diatas segalanya. Kesembuhan bukan dari Dokter dan cara
medis bukan jalan satu-satunya cara mendapatkan kesembuhan. Allah punya
mukjizat atau cara luar biasa, dan saya berharap dan yakin, Dia dapat
berikan pula kepada putera saya. Allah sudah tunjukkan mukjizatNya
kepada Nabi Ibrahim yang tak hangus dibakar api oleh raja, Nabi Musa
memukulkan tongkak untuk membelah Laut Merah agar dapat menyeberang saat
diburu oleh Fir'aun, dan juga Nabi Yunus yang masih dapat hidup saat
ditelan oleh ikan raksasa (besar).
Saat di rumah sakit ini
pula saya ketahui bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 12 siang-saat
menjelang khutbah Jum'at. Putera saya itu jatuh di jalan Fly Over masuk
ke jalur berlawanan kemudian datang mobil Pick Up Suzuki menabrak pada
bagian kepala dan menyeretnya. Putera saya terkapar di tengah jalan,
dikerumuni orang tapi tak ada yang berani mengangkatnya karena enggang
direpotkan oleh urusan di kepolisian kelak. Beruntung, ada seorang
pelintas yang melihat kerumunan itu kemudian berhenti pula. Pelintas
inilah yang berani menolong dan membawanya ke Rumah Sakit. Semula,
putera saya tidak langsung diberi tindakan apa - apa sesaat setelah tiba
di Rumah Sakit itu karena korban tak dikenal dan tak ada yang mau
menanggung biayanya. Tapi atas tanggung jawab pelintas itu lagi, maka
putera saya diberikan pertolongan pernafasan.
Selanjutnya, saya
segera menghubungi Dokter Bedah Syaraf dan sepakat. Putera saya
dipindah ke rumah sakit lain untuk dilakukan pemeriksaan dan rencana
operasi. Pada saat dilakukan CT Scan, dilayar monitor terlihat area
perdarahan pada area kedua telinga (bagian kanan dan kiri),
hidung-mulut, dan juga pada area kepala bagian belakang (bagian otak
kecil). Setelah semua pemeriksaan untuk operasi usai dilakukan, dokter
ahli bedah syaraf menemui saya dan menyampaikan bahwa keadaan putera
saya tidak menguntungkan, skor GCSnya hanya 4 (skor 3 berarti mati).
Segera saya jawab bahwa saya meminta Dokter untuk melakukan operasi
terhadap putera saya dengan kemampuan terbaik dokter, saya memang hanya
berharap dan pasrah kepada yang diatas, Allah, sambil telunjuk kanan
saya menunjuk keatas. Alhamdulillah, ternyata dokter yang semula ragu
melakukan operasi kemudian menjadi berani dan percaya diri bertindak.
Tak lama kemudian, putera saya didorong masuk ruang operasi. Saya-pun
menuju kamar inap untuk shalat mohon bantuan Allah SWT untuk
keberhasilan tindakan operasi atas putera saya sebagaimana yang
diajarkan oleh Islam.
Alhamdulillah, sekitar jam 20 malam,
tindakan operasi atas putera saya selesai, berjalan lancar tanpa
kesulitan. Selanjutnya, putera saya di rawat di ICU. Saat di ruang
ICU- lah saya mulai memberikan putera saya Tahitian Noni Juice, atas
izin dokter. Saya memberikannya melalui selang dari mulut sebanyak 2 x
10cc, 2 hari kemudian mulai ada reaksi dari keadaannya yang masih tidak
sadar. Saya seorang dokter, biasa menggunakan obat - obatan medis tetapi
karena Noni adalah herbal maka saya berani gunakan pada saat masih di
ICU itu. Pada saat keluar ruang ICU, saya beri Noni terus dan
keadaannya semakin baik, namun belum bisa bicara tapi sudah sadar. Saat
dokter sudah memperbolehkan pulang, saya tidak langsung membawa pulang
anak saya, tetapi saya membawanya ke Rumah Sakit lain untuk melakukan
fisioterapi. Saya meningkatkan takaran Noni yang diberikan menjadi 3 x
10cc dan ternyata perkembangannya lebih bagus lagi. Obat - obatan tetap
saya berikan, tetapi perkembangannya tidak signifikan. Akhirnya, saya
memutuskan untuk meningkatkan lagi takaran Noni agar mendapatkan hasil
yang lebih signifikan, dan ternyata itu keputusan yang tepat. Dia tak
merasa sakit lagi saat meluruskan tangannya yang sebelumnya masih
terasa sakit walaupun telah dibantu dengan obat - obatan dan suntikan
botox. Sekarang, saya menjadi lebih mudah merawat putera saya dengan
peningkatan takaran itu.
Semenjak terdapat perubahan signifikan
saya menetapkan untuk meningkatkan lagi takarannya dan yang semula saya
memberikan Tahitian Noni Juice Original, kini saya memberikan Maxidoid
sebanyak 5 x 60 cc/hari. Kini kondisinya semakin mengalami kemajuan. Dia
sudah aktif mengajak orang lain bicara, aktif mengemukakan
keinginannya, bisa membaca, menggerakkan tangan, kepala dan leher sudah
bisa tegak bahkan bisa melakukan gerakan-gerakan shalat secara mandiri.
Responsnya juga semakin cepat, saat menerima telp maka dia dapat
berkomunikasi spontan.
Saya sadar bahwa saya harus sabar
mengawal pengobatan herbal putera saya. Saya harus siap akan berjalan
lama karena pokok gangguan ada pada syaraf pusat (kepala) yang oleh
dunia medis dikenal sebagai sel-sel yangpaling lambat regenerasinya
(pemulihannya). Saya menyadari perbaikan harus terjadi pada bagian
kepala yang menjadi pusat dari permasalahannya. Setiap ada kemajuan
pergerakan tubuh maka itu berarti terjadi pula perbaikan di bagian pusat
permasalahan itu.
Saya bersyukur dan berterima kasih telah
diperkenalkan dengan Morinda, sehingga anak saya bisa lebih terbantu
pemulihannya pasca kecelakaan yang hampir merenggutnya nyawanya dua
tahun yang lalu.
(Diceritakan oleh dr.M.Furqan Naiem)








0 komentar:
Posting Komentar